Hubungan diplomatic RI- Rusia dimulai 3 Februari 1950. rusia kala itu bernama UniSoviet, merupakan sponsor diterimanya
Dalam perjalanan yang berliku selama 60tahun (1950-2010) sebagai sahabat dan teman malah sempat mencapai titik nadir manakala ada perintah dari “penguasa” untuk mengisi tangki bahan bakar TU-16 milik AURI dengan air pasca tragedy G-30S. padahal, beberapa tahun sebelumnya pembom jarak jauh jenis TU-16. sempat memperkuat armada angkatan udara utnuk menjadi yang terkuat di belahan bumi selatan.
Bukan hanya 26 unit bomber TU-16 yang dimiliki ankatan udara saat itu, lebih dari 100 unit pesawat tempur (MiG-15/17 19/21), dua lusin unit pembom taktis Ilyusin-28, dan puluhan unit helicopter termasuk helly terbesar di dunia jenis Mi-6 juga di datangkan dalam kurun waktu 5 tahun. Dalam waktu yang sama angkatan laut juga memperoleh 104 unit kapal perang berbagai jenis termasuk 10 kapal selam kelas whisky dan juga kapal penjelajah kelas swerdlov yang dinamakan RI Irian, menjadikan armada Indonesia kekuatan terbesar angkatan laut di asia setelah cina.
Lapis kedua juga penuh persenjataan dari rusia, termasuk puluhan pesawat angkut berat Antonov-12 dan Ilyusin-14 Avia, satu diantaranya dinamakan Dolok martimbang sebagai pesawat kepresidenan. Sementara asrenal militer kita dijejali sejata yang hanya dimiliki uni soviet, yaitu peluru kendali SA-75 untuk sasaran udara, peluru kendali sasaran permukaan jenis KC-1 Kometa, torpedo jenis SEAT-50 yang dapat mencari sasaran sendiri serta berbagai bom dan ranjau laut terbaik dijamannya, serta senapan legendaries AK-47.
Gejolak politik antara rusia-indonesia ikut mempengaruhi kemampuan persenjataan militer kita.meskipun sebelumnya
(Kompas, Rabu, 3 Februari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar